Karena Aku Hujan


Aku adalah hujan
Selalu sembunyikan sinar mentari di belakangku
Namun Tak selalu hadirkan keindahan pelangi di matamu
Terkadang malah hanya menambah panjang waktu lamunanmu

Kawan aku akan pergi..
Karna esok kemarau kan kembali
Dan aku tau kau pasti merindukan hangat matahari
Tanpa ada sesuatu apapun yang menghalangi

Aku hanyalah sekedar hujan
Tak selalu bernyanyi merdu di telingamu
Tak setiap waktu bisa melarutkan air matamu
Tak bisa lagi menyembunyikan tangis di balik senyummu

Mungkin aku akan merindukanmu..
Merindukan saat tanganmu menengadah
menarikan kelima jarimu dengan rintik-rintik kecilku
Atau saat kakimu memainkan genangan air di perjalananmu

Kawan..
Pergilah bersama mentari pagi yang esok menyapamu
Karna kini aku tak kan lagi membasahimu
Tak lagi menyapamu….
Karna aku tak ingin rintikku menghalangi jalanmu
karna aku hanyalah hujan..


Baca Selanjutnya - Karena Aku Hujan


Ayah Ku Yang Kusayang......................


Jika ada orang yang ingin kudekati
Kaulah orangnya
Jika ada orang yang ingin kukenal lebih dalam
Kaulah orangnya
Jika ada orang yang pernah menyakiti hatiku
Kaulah orangnya


Ayah…
Aku ingin memelukmu
Tapi aku terlalu sombong dan malu
Aku ingin diperhatikan olehmu
Tapi aku tidak tau bagaimana caranya
Aku ingin kau ada di sisiku sekali saja
Walaupun aku harus terluka atau mati


Ayah… Kenapa kita tidak bisa bersama? Kenapa kita harus terpisah? Padahal kita tinggal serumah Tolong jangan tinggalkan aku Aku berjanji akan jadi anak yang baik Aku berjanji akan menjaga adik-adik


Ayah…
Aku mencintaimu
Tolong katakan padaku
Apa yang bisa aku lakukan untuk menunjukkannya padamu


Baca Selanjutnya - Ayah Ku Yang Kusayang......................


Ayah ku.. Aku Merindukan mu...........



Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu


Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu


Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama


Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi

Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya Hingga saat terakhir hayatmu Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu


Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu


Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya

Baca Selanjutnya - Ayah ku.. Aku Merindukan mu...........


Ayah ku ....................


Setiap hari dirimu bekerja
Mencari uang dengan susah payah
Menafkahi keluarga


Setiap hari …
Keringatmu bercucuran
Hasil kerjamu …
Dari fajar sampai malam


Ya … Allah …
Andai saja aku bisa
Membalas semua jasaya
Membalas ia banting tulang
Ampunilah dosa AYAHKU
Amin …

Baca Selanjutnya - Ayah ku ....................


Puisi Untuk Ayah Ku

Pada puisi ijinkan aku ayah
Bercerita tentang gerimis yang
Mengiringi kepergianmu
Atau hujan yang membasahi pilar nisanmu
Pohon kamboja mulai meranggas
Meski bunga kecil berteduh di bawah daun-daun kering
Pada puisi aku datang ayah
Bukan hendak menggugat takdir kematianmu
Atau menghujat sangat pemilik maut
Kali ini ingin aku katakan
Kepergianmu adalah pelajaran tanpa kamus
Perenungan panjang untuk dipahami
Bahwa hidup adalah pembuktian
Tuk wujudkan syukur dan sabar
Ketika harus menjalani skenarioNya
Pada puisi aku akan kembali menemui ayah
Lewat goresan pena
Yang mengajariku tentang arti kematian
Bila esok telah kutemukan
Muara kasihNya tak bertepi
Akan kuceritakan kembali
Sepuluh malam kepergianmu
Dan sepuluh bunga yang masih berteduh
Di bawah pohon-pohon kamboja

Baca Selanjutnya - Puisi Untuk Ayah Ku


Benarkah Aku Mencintai - MU ??


Saudaraku,

Bayangkanlah tatkala waktu yang berputar saat ini akhirnya terhenti. Bayangkanlah tatkala kepala kita semua akhirnya tertunduk menyesali setiap detik yang telah berlalu dan jiwa pun menjerit meminta kembali untuk diberi kesempatan berbuat kebaikan. Saat-saat dimana gelak tawa akan berganti dengan tangisan. Saat-saat dimana diri kita akhirnya terjaga dari tidur panjang penuh mimpi yang tidak kita sadari selama ini.

Saudaraku,

Rasa cinta yang tulus akan membangkitkan semangat dalam hati. Rasa cinta yang tulus akan memicu setiap sel darah kita bekerja maksimal hingga anggota tubuh mempersembahkan yang terbaik untuk sesuatu yang kita cintai. Semua bergerak tanpa sebuah paksaan dan berlaku layaknya sebuah kebiasaan yang telah mendarah daging hingga rasa letih hampir tak pernah kita pedulikan. Peluh yang mengalir, darah yang mengucur, semua malah menjadi hiasan yang manis dalam bingkai sebuah bentuk dari cinta itu sendiri.

Namun alangkah teririsnya hati, tatkala begitu banyak kenyataan jika rasa cinta hanya tinggal sebuah rasa, sebuah kata tanpa wujud dari rasa dan cinta itu sendiri dan kita pun salah menempatkannya. Begitu berat rasanya untuk mengatakan ini, bahwa cinta yang benar akan melahirkan kesungguhan berbuat, kemantapan hati tanpa diembeli rasa bimbang dan keraguan. Cinta yang mengalir yang bukan sekedar mengandalkan logika rasional-[karena sesungguhnya akal itu terbatas]-melainkan sudah dibekali keyakinan iman yang menhunjam jauh di dasar relung hati.

Saudaraku,

Tidak takutkah kita jika sekiranya perkataan cinta kita selama ini adalah dusta? Tidak takutkah kita jika sekiranya kata cinta yang terucap selama ini tidak lain hanya sekedar pemanis kata, tanpa makna dan hakikat mencintai itu sendiri? Cukupkah bagi kita berkata tanpa amal, mengaku tanpa bukti dan mencintai tanpa pengorbanan?

Ya Allah Ya Rabbiy…
Jadikanlah cinta kami kepada-Mu merupakan sebenar-benarnya bentuk cinta sejati…
Bukan hanya di lidah, namun jauh terhunjam dan mencengram di relung hati..
Sehingga tiada yang lain yang kami cari..
Dan tiada kami bergerak, menggeliat, berkata dan berucap
selain agar Engkau ridho dan mengasihi kami

Ya Allah Ya Rabbiy…
Jadikanlah orang-orang yang kami kasihi saat ini..
sebagai perantaraan bagi kami untuk semakin mencintai dan mendekati-Mu dalam arti sebenarnya dan bukan malah sebaliknya…

Ya Allah Ya Rabbiy…
Bangunkanlah kami dari tidur panjang ini
Sehingga kami tersadar dan mendapati, bahwa sesungguhnya Engkaulah maksud dan tujuan kami dan ridho-Mu lah yang kami cari…


Baca Selanjutnya - Benarkah Aku Mencintai - MU ??


Akademi Cinta dan Kasih Sayang

Love Islam

Saudaraku,

Siapapun pasti ingin dicintai dan mencintai. Siapapun pasti merindukan dapat mereguk sebuah cinta indah yang langgeng abadi dan menyejukkan dalam arti sebenarnya. Namun kerinduan untuk mendapatkan dan memberikan perhatian dalam sebuah wadah cinta seringkali salah arah. Kita rindu dengan sebuah keteladanan, namun terkadang kita salah dalam mengambil sosok untuk dijadikan sebagai teladan.

Lihatlah saat ini. Sebagian besar dari kita lebih mengidolakan sosok-sosok yang bukan semakin mendekatkan diri kita dengan kecintaan dan keridhoan Tuhan. Secara sadar atau tidak, sosok-sosok yang diidolakan itu malah semakin menjauhkan diri kita untuk semakin mencintai-Nya, mengenal-Nya dan meneladani utusan-Nya, Rasulullah SAW.

Tidak sadarkah kita, kaum muslimin khususnya, bahwa Rasulullah SAW merupakan Sang Pemimpin pembawa cinta sedunia sepanjang zaman? Diutus oleh Allah SWT untuk membawa cinta bagi seluruh alam, sebagaimana dinyatakan dalam al qur’an, “Sungguh, Ku utus engkau (wahai Muhammad) sebagai cinta kasih sayang untuk semesta alam” (QS. Al Anbiya’:107).

Sungguh, beliaulah Pemimpin akademi cinta yang tak tergantikan sepanjang zaman. Beliaulah idola sejati. Seluruh ajaran yang beliau bawa [Islam] adalah cinta. Lewat Rasulullah lah kita diajarkan mencintai Allah SWT. Lewat Rasulullah lah kita diajarkan cinta kepada seluruh makhluk, tanpa terkecuali. Ajaran islamlah yang mengatur cinta kasih kepada musuh, teman, pada semua yang dikenal maupun tidak dikenal.

Lihatlah bagaimana sapaan cinta dalam islam terhadap sesama saudara seiman, “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” (Salam sejahtera untuk kalian dan cinta kasih Allah dan keberkahan-Nya). Bukankah itu merupakan ungkapan cinta? Bukankah ini ajaran cinta yang sangat luhur? Tidakkah kita melihat, bahwa Islam sesungguhnya merupakan samudera cinta? Semakin kita menyelam ke dalamnya maka semakin terendamlah kita dalam air kasih sayang dan cinta. Tidakkah kita melihat bagaimana kita diajarkan untuk saling menjaga keselamatan dan kehormatan satu sama lain? Selamat dari keburukan lidah dan tangan kita.

Saudaraku,

Kita semua pasti haus akan hidayah dan petunjuk. Kita semua pasti membutuhkan kekuatan yang hakiki, yang tidak lain bersumber dari Yang Maha Agung, Allah SWT. Tiada daya upaya dan kekuatan selain atas izin Allah SWT. Lewat ajaran yang dibawa Rasulullah lah semua itu akan kita peroleh.Layaknya beberapa orang yang kehausan yang menyadari bahwa air merupakan obat tunggal dari kehausan, maka mereka pasti membutuhkan air sebagai pelepas dahaganya agar tidak mati kehausan. Saat mereka mendapati danau yang bening, maka semestinya yang dilakukan adalah mengambil airnya lalu meminumnya, bukan memperdebatkan tentang zat cair tersebut dengan masing-masing pendapatnya sehingga mereka akhirnya mati kehausan. Begitulah semestinya kita memahami.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua, membuka dan melembutkan hati-hati kita, serta memberikan kita kekuatan dan kesempatan untuk terus belajar dan memahami tentang nilai-nilai indah dan mutiara yang terdapat pada islam itu sendiri.

Baca Selanjutnya - Akademi Cinta dan Kasih Sayang


Kita Tidak Hidup Sensirian di Dunia Ini

Saudaraku,

Kita hidup bukanlah untuk tujuan rendah. Sekedar tidur, terjaga, lalu mereguk segala kenikmatan dunia yang ada tanpa pertimbangan kebaikan. Begitu rendahnya nilai hidup ini jika kita hanya disibukkan oleh perlombaan dalam hal mengumpulkan harta benda, namun akhirnya melupakan kehadiran orang-orang di sekeliling yang tak beruntung dalam banyak sisi kehidupan, terlebih lupa untuk terus menetapi kebenaran dan upaya untuk terus berada dalam ketaatan kepada Allah.

Duhai Saudaraku,

Terjagalah! Jangan sampai segala kemudahan hidup yang kita peroleh saat ini malah memalingkan diri kita untuk terus mendekat kepada-Nya.

Terjagalah! Jangan sampai segala kemudahan itu malah mengantarkan diri kita menjadi pribadi yang tidak empati dan peduli sesama, jauh dari nilai-nilai kemanusiaan, rasa cinta serta meniadakan keberadaan orang-orang di sekeliling selain dari diri kita.

Saudaraku,

Cobalah sejenak luangkan waktu. Cobalah sejenak berbagi rasa dengan orang-orang yang sebenarnya begitu dekat dengan diri kita, namun tanpa disadari seringkali terabaikan. Cobalah sejenak melepaskan diri dari kesibukan yang tiada menyisakan sedikitpun waktu untuk kehidupan sosial, berbagi dengan banyak anggota masyarakat dalam gagasan dan cita-cita bersama untuk sebuah perbaikan lingkungan. Sesungguhnya, manusia tidaklah hidup sendiri di dunia ini. Setiap pribadi pasti membutuhkan sinergi satu sama lain. Dan sesungguhnya setiap pribadi pasti saling melengkapi dalam hal kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

Saudaraku,

Bersyukurlah, ketika Allah telah menganugerahkan Anda kepekaan rasa dalam banyak sisi kehidupan, disaat banyak pribadi hanya memikirkan dirinya sendiri, lebih disibukkan dengan urusan-urusan yang sebenarnya tidak begitu penting, jauh dari bakti dan peruntukkan kebaikan, terlebih sibuk dengan urusan yang melalaikan dari mengingat kebesaran Allah. Namun janganlah tertipu dan menjadi angkuh, seraya membanding-bandingkan amal pribadi dan orang lain. Akan tetapi, kembalikanlah segalanya kepada Allah, dzat yang sejatinya berkuasa atas segala sesuatu seraya terus bermohon hidayah bagi diri dan orang lain.

Semoga, setiap detik yang telah kita lalui, setiap senyum yang kita beri, dan setiap langkah yang menghiasi hari, bernilai kebaikan dan membuat Allah SWT ridho kepada kita.

Semoga kita mampu menjaga niat dalam setiap amal, usaha kebaikan yang telah langgeng berjalan, tentu dengan memohon bantuan dan kekuatan dari-Nya semata.

Amiin Allahumma Amiiin


Baca Selanjutnya - Kita Tidak Hidup Sensirian di Dunia Ini


Jangan Biarkan Ia Layu Sebelum Berkembang

MawarBegitu kerdilnya kita, ketika sebenarnya mampu membalas setiap keburukan orang lain dengan kebaikan, namun kita lebih memilih membalas dengan hal serupa atau bahkan lebih buruk dari mereka. Begitu malangnya kita, ketika merasa terhina dan bersedih hati, hanya karena ucapan kata-kata buruk yang seolah tertuju kepada kita, dan kita pun berbalik menghinakan dengan kata-kata yang tak kalah buruk lagi keji. Tidaklah sebatang pohon yang tinggi akan terbebas dari terpaan angin yang kencang. Tidaklah setiap helai rumput yang rendah akan jauh dari injakan kaki demi kaki. Dan tidaklah setiap manusia yang hidup di bumi ini akan terbebas dari ujian yang datang.

Saudaraku,

Sekalah setiap tetes air mata kesedihan yang membasahi pipi. Air mata kesedihan yang menetes hanya karena merasa terhina, kehilangan kehormatan, dan dilecehkan oleh orang lain. Tidaklah tabiat dunia akan jauh dari hal-hal itu. Dan tidaklah dunia akan memberikan kebahagiaan yang ideal seratus persen seperti yang terbayang dalam pikiran kita.
Bukankah dunia adalah ladang amal bagi orang yang mengaku beriman? Bukankah dunia adalah medan ujian dan perjuangan dari setiap hamba yang merindukan surga-Nya? Dan bukankah sejarah dunia telah memberikan gambaran kesudahan dari perilaku yang pernah dilakukan oleh para pendahulu perihal baik dan buruknya?

Saudaraku,

Hidup ini tidak akan lepas dari banyak ujian dan cobaan. Layaknya kenaikan tingkat dalam jenjang pendidikan di sekolah yang senantiasa harus melewati ujian, hidup pun tidak akan jauh berbeda dengan itu. Seorang yang mengaku beriman pasti akan berharap, bahwa setiap ujian hidup akan ia lewati dengan keberhasilan. Tentu, keberhasilan dalam pandangan Allah SWT. Boleh jadi kita dinilai berhasil di mata manusia, ketika mampu berbalik menghinakan orang yang menghinakan diri kita dengan cara-cara yang lebih buruk, namun sesungguhnya kita tidak berbeda dengan makhluk yang tidak diberikan akal dan keimanan oleh Allah Yang Maha Rahman, serta boleh jadi kita tanpa sadar sedang menjatuhkan derajat kita dalam pandangan-Nya.

Saudaraku,

Mungkin seringkali terlintas dipikiran, bahwa kita merupakan sosok yang mesti dihargai sepanjang hidup, tak butuh kritik dan hidup tenang dalam ukuran yang kita tetapkan sendiri. Tidaklah diri kita ini terlahir sempurna tanpa pernah berbuat salah. Tentu saja ada sisi-sisi yang senantiasa butuh perbaikan. Dan tentu saja ada permukaan-permukaan yang tandus di dalam diri yang mesti di isi dengan kebaikan dan sifat-sifat terpuji. Janganlah menambah kehinaan dengan berbalik menghinakan orang lain. Ketika merasa terhina, cobalah untuk belajar menahan diri dan kemudian mendo’akan orang yang telah menghinakan diri Anda. Karena boleh jadi apa yang mereka telah lakukan tidak terlepas dan berawal dari sebuah kebodohan dan kekhilafan.

Saudaraku,

Mari nikmati proses mekarnya setiap kembang kebaikan yang lebih berhak tumbuh di dalam diri kita. Mari senantiasa mengamati setiap proses tumbuh dan kembangnya waktu demi waktu. Jangan biarkan ulat-ulat sifat buruk menggerogoti dan menghentikan setiap gerakan mekarnya. Siramlah selalu dengan air istighfar dan perlindungan kepada Allah darinya. Pupuklah selalu dengan kalimat tasbih dan pujian terhadap-Nya. Kukuhkanlah dengan cara mengembalikan dan memulangkan segala urusan dan usaha sekecil apapun hanya kepada-Nya. Karena sesungguhnya, tiada daya upaya selain atas izin dan pertolongan dari-Nya.

Ya Robbiy…
Lapangkanlah bagi kami dada kami
dan mudahkanlah bagi kami urusan kami

Wallahu a’lam


Baca Selanjutnya - Jangan Biarkan Ia Layu Sebelum Berkembang


Pelita Bagi Gelapnya Hati


Tetesan airSaudaraku,

Membaca, menyimak, dan merenungkan untaian mutiara kalimat hikmah para sholihin yang tertulis di banyak kitab acapkali membungkam hati kita. Bagaimana tidak? Karena tidak sedikit dari untaian mutiara-mutiara kalimat tersebut mampu menegur diri kita secara langsung, padahal kita sendiri tidak sedang berhadapan langsung dengan orang yang mengucapkannya.

Ada sebuah pesan, dimana sekiranya kita tidak pernah berjumpa dengan orang-orang sholeh di zaman dahulu, namun begitu, sesungguhnya kita masih bisa mengambil manfaat yang banyak dan besar dari ucapan-ucapan mereka yang sarat dengan nasehat mendalam, yang terangkum dalam banyak kitab yang terabadikan hingga kini.

Nasehat-nasehat tersebut begitu mudah menggetarkan hati kita. Bak anak panah yang tajam, yang dilepaskan oleh seorang ahli memanah, hingga meluncur tepat mengenai sasaran dan bagaikan tetesan air hujan di tengah padang hati yang tandus dari hijaunya petuah-petuah. Dan tiada hal lain yang mesti dilakukan saat mendapati nasehat-nasehat tersebut selain mengambilnya, dan menjadikan pengingat diri kita dalam setiap gerak kehidupan.

Saudaraku,

Sebelum tulisan ini saya akhiri, ada baiknya kita simak sepenggal untaian nasehat dari ahli hikmah berikut ini. Semoga bermanfaat dan membawa keberkahan bagi langkah hidup kita yang masih tersisa dan semoga Allah SWT senantiasa memberi kita taufiq dan hidayah untuk dapat mengamalkannya…insya Allah..aamiin.

~ ~ ~

“Jagalah olehmu delapan kalimat, nicaya Allah akan menjagamu: Bila engkau sedang sholat, jagalah hatimu. Bila engkau sedang berada di rumah orang lain, jagalah matamu. Jika engkau berada di tengah umat manusia, jagalah lidahmu. Jika engkau berada di meja perjamuan, jagalah perutmu. 5, 6, 7, dan 8 adalah, ingatlah akan dua hal dan lupakan dua hal lainnya. Adapun dua hal yang kita ingat adalah mengingat Allah dan kematian. Sedangkan dua hal yang kita lupakan ialah melupakan kebaikanmu kepada orang lain dan keburukan orang lain kepadamu”

~ ~ ~

Wallahu a’lam


Baca Selanjutnya - Pelita Bagi Gelapnya Hati


Mutiara Hikmah Persahabatan

persaudaraan dalam islam“Temanmu yang sesungguhnya adalah orang yang mau melarangmu dari berbuat dosa dan musuhmu yang sebenarnya adalah orang yang membujukmu untuk berbuat maksiat.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

“Tiada kebaikan dalam persahabatan yang tidak diikuti saling menjaga dari kejelekan.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

“Budi pekerti yang baik itu adalah dengan menampakkan wajah yang berseri-seri, selalu berbuat kebaikan dan menahan diri dari melakukan gangguan terhadap saudaranya.” (Sayyidina Abdullah Ibnul Mubarak)

“Setiap orang yang membuatmu lalai dari taat kepada Tuhanmu adalah musuh dalam selimut, sekalipun ia menampakkan diri sebagai kawan yang jujur dan ikhlas.” (Salafunasshalihin)

~ ~ ~

*Dikutip dari buku: Secangkir Hikmah’ - Karya Al Habib Abdul Qadir Umar Mauladdawilah


Baca Selanjutnya - Mutiara Hikmah Persahabatan


Orang Yang Berakal



Al Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad berkata;

“Orang yang berakal bukanlah yang dapat membedakan antara yang baik dengan yang buruk, tetapi orang yang berakal adalah yang dapat membedakan kebaikan di antara dua kebaikan dan keburukan di antara dua keburukan.

Dia mengetahui manakah kebaikan yang lebih utama diantara dua kebaikan, untuk diikuti, dan manakah keburukan yang paling menjijikkan di antara dua keburukan untuk ditinggalkan.”

~ ~ ~

~ Billaahi Taufiq wal Hidayah ~


Baca Selanjutnya - Orang Yang Berakal


Duhai Diri Ingatlah Asal Kejadian mu !!!

Diasuh oleh : Ustadz M. Anis bin Syeikh Barakbah

Wahai saudaraku, kenikmatan yang paling besar dan tak ternilai harganya, telah dikaruniakan kepadamu, kaum muslimin, dimana engkau dipilih diantara sekalian banyak manusia untuk berikrar dengan lisan dan beriman dengan hati bahwa tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang karenanya ditegakkan alam semesta ini, diutusnya Nabi-Nabi karenanya, dijadikan untukmu sekalian Islam sebagai agama yang diterima dan diridhoiNya, dijadikan Nabi Muhammad SAW, kekasihNya, sebagai Nabimu, yang dengan beliau, engkau menjadi sebaik-baiknya umat. Bersyukurlah, wahai saudaraku, atas nikmat-nikmat agung tersebut. Jagalah dan renungkanlah dengan mata hatimu.

Ingatlah, wahai saudaraku, nikmat-nikmat Tuhanmu yang telah diberikanNya kepadamu. Diciptakannya engkau hingga berwujud di alam dunia ini. Dimanakah engkau sebelum itu? Janganlah engkau menduga bahwa engkau diciptakan dalam keadaan sia-sia dan engkau tidak dikembalikan kepada asalmu, yaitu tanah, dan akan dibangkitkan lagi pada kali yang ketiga untuk mempertanggung-jawabkan perbuatanmu.

Tidakkah engkau renungkan sesungguhnya engkau berpindah-pindah sebagai nutfah (air mani)? Tiada yang mau memperdulikan wujudmu sebagai sperma dari bapak dan ibu, kecuali Tuhanmu yang menjaga hingga engkau berada di perut ibu kandungmu. Dipeliharalah engkau hingga engkau tumbuh di perut ibu selama 40 hari menjadi segumpal darah. Kemudian diperhatikanlah engkau selama 40 hari hingga menjadi segumpal daging. Kemudian tulang tumbuh dilapisi daging, dilengkapi engkau dengan anggota badanmu : mulut, telinga, mata, hingga sempurna kejadianmu dalam bentuk manusia selama 140 hari.

Kemudian ditiupkan ruhmu daripadaNya sampai engkau terjaga aman dalam rahim ibu. Diberinya engkau makanan selama dalam perut ibumu tanpa engkau minta dan merengek, tanpa gunakan mulut untuk memakannya, tahu-tahu telah sampai makanan dalam perutmu, hingga 9 bulan dikeluarkannya engkau dari perut yang gelap itu menuju alammu yang sekarang, dalam keadaan telanjang tanpa sehelai kain yang kau kenakan. Dalam keadaan lemah, tanpa gigi yang membantumu mengunyah makanan dan tak berfungsi di pencernaanmu.

Dikeluarkannya untukmu air susu ibu yang sebelumnya kering tak berisi. Kemudian engkau tumbuh semakin besar, tegak sempurna, tapi tetap jatah rizkimu tidak dicabut olehNya. Kemudian dijadikan untukmu istri. Kemudian dikaruniainya engkau olehNya anak, sedang engkau dalam keadaan sehat wal afiat.

Tiba-tiba engkau lupa akan nikmatNya, kau lawan perintahNya, engkau campakkan seruanNya. Engkau terlena dengan kesehatanmu. Pada saat engkau sakit, siapakah yang memberikan kesembuhan untukmu? Engkau tertipu dengan urusan duniamu!. Apakah jika semua itu dicabutnya darimu, siapakah kiranya yang dapat menolongmu?

Allah hendak berkata, “Apakah engkau tidak malu, wahai hambaKu?. Engkau berjalan dibumiKu, berinjak di bawah langitKu, tapi engkau tentang perintahKu! Engkau bersenang-senang dengan rizki yang telah Kuberikan padamu, tapi engkau gunakan untuk bermaksiat padaKu. Apakah telah engkau temukan obat pencegah umur tuamu?. Atau mungkin engkau mempunyai kesaktian mandra guna untuk menolak ajalmu hingga engkau bergelimang dengan dosamu?”

و جاءت سكرات الموت بالحق ذلك ما كنت منه تحيد

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang engkau selalu lari darinya.” (QS. Qof:19)


Baca Selanjutnya - Duhai Diri Ingatlah Asal Kejadian mu !!!


Dari Kegelapan Menuju Cahaya


Duhai Jiwa,

Saatnya kau bangkit dari rasa tak berdaya
Dari rasa malas menuju semangat membara
Dari keterpurukan ruhani menuju jalan-Nya

Masa lalu tlah jauh tinggalkan dirimu
Masa depanmu menanti tuk dirajut bermakna
Sebelum kematian menghampiri dirimu
Hari inilah saat yang tepat tuk merangkai asa

Tahun berganti bukan sekedar nama
Itu adalah makna berhijrah
Dari keburukan menuju kebaikan
Dari kegelapan menuju cahaya


Baca Selanjutnya - Dari Kegelapan Menuju Cahaya


Wasiat Seorang Ayah


Duhai Istri dan anak-anakku,

Jangan sampai dunia melalaikanmu.
Ambilah bagianmu dari dunia sekedar apa yang menjadi kebutuhanmu, dan bukan apa yang menjadi keinginanmu.
Tunaikanlah kewajiban-kewajiban kepada Tuhanmu dengan sungguh-sungguh.

Ingatlah satu hal yang akan memutuskan segala kelezatan, yang akan memisahkan dirimu dengan orang-orang yang engkau cintai, yang memisahkan antara sang ibu dengan anaknya, yang memisahkan antara sang suami dengan istrinya, yang memisahkan antara seorang yang kaya, dengan harta-harta yang dicintainya.

Persiapkan bekal akhiratmu.
Jadikan kerinduan terbesarmu adalah kebahagiaan di negeri akhirat. Ingatlah bahwa sesungguhnya kebahagiaan di dunia itu akan segera sirna, sedang kebahagiaan akhirat itu adalah kekal lagi abadi.

Duhai Istri dan anak-anaku,

Kiranya nasehat di atas sudah cukup bagi kalian.
Sesungguhnya nasehat di atas kutujukan yang utama adalah bagi diriku.
Semoga Allah memberikanku dan kalian taufiq dan hidayah-Nya untuk dapat merenungkan nasehat ini hingga berbuah menjadi amal sholeh…aamiin.

~ ~ ~


Baca Selanjutnya - Wasiat Seorang Ayah


Kenapa Diharamkan Memakai Emas Bagi Kaum Laki-Laki


Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah alasan diharamkannya memakai emas bagi kaum laki-laki, karena kita mengetahui bahwa agama Islam tidak mengharamkan atas seorang muslim kecuali segala sesuatu yang mengandung madharat (bahaya), jadi apakah madharat yang terkandung dalam pemakaian perhiasan emas bagi kaum laki-laki ?


Jawaban
Perlu diketahui oleh penanya dan setiap orang yang mendengar acara ini bahwa alasan hukum dalam menetapkan hukum-hukum syari’at bagi setiap orang mukmin adalah firman Allah dan sabda RasulNya. Hal itu berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka” [Al-Ahzab : 36]

Siapa saja yang bertanya kepada kami tentang pewajiban atau pengharaman sesuatu, niscaya kami akan menunjukkan hukumnya berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena itu, berkenaan dengan pertanyaan tersebut di atas, maka dapat kami katakan, “Alasan diharamkannya emas bagi kaum laki-laki yang mukmin adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan alasan tersebut sudah dianggap cukup bagi setiap orang mukmin.

Karena itu, ketika Aisyah Radhiyallahu ‘anha ditanya : ‘Kenapa wanita yang haid diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat? Ia menjawab, Allah telah menentukan kita mengalami hal tersebut, kemudian kita diperintahkan mengqadha puasa dan kita tidak diperintahkan mengqadha shalat[1]. Karena nash hukum dari Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah RasulNya menjadi alasan diwajibkannya hal tersebut bagi setiap mukmin. Tetapi tidak masalah bagi seseorang untuk mencari hikmah yang terkandung dalam hukum-hukum Allah, karena hal itu dapat menambah ketentraman bathin, menjelaskan ketinggian syari’at Islam karena ketentuan-ketentuan hukumnya sesuai dengan alasannya dan memungkinkan dilakukan qiyas (analogi), jika alasan hukum yang dinashkan itu memiliki kepastian terhadap masalah lain yang belum memiliki ketetapan hukum. Jadi tujuan mengetahui hikmah yang terkandung dalam ketentuan hukum syari’at adalah tiga faidah tersebut.

Kemudian dapat kami katakan juga berkenan dengan pertanyaan saudara, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan tentang haramnya memakai emas bagi kaum laki-laki, tidak bagi kaum wanita. Alasannya ; karena emas itu termasuk perhiasan yang memiliki nilai tinggi dalam mempercantik dan menghiasi seseorang, sehingga dikatagorikan sebagai hiasan dan perhiasan, sedangkan seorang laki-laki bukanlah peminat hal tersebut, yakni bukan sosok manusia yang menyempurnakan diri atau disempurnakan dengan sesuatu yang di luar dirinya, melainkan sempurna dengan sesuatu yang terdapat di dalam dirinya, karena ia mempunyai sifat kejantanan atau kelaki-lakian ; sehingga ia tidak membutuhkan perhiasan untuk menarik perhatian lawan jenisnya.

Jadis seorang suami tidak membutuhkan perhiasan untuk menarik perhatian istrinya supaya mencitainya. Berbeda sekali dengan wanita, karena ia memiliki kekurangan ; sehingga ia membutuhkan berbagai perhiasan yang bernilai tinggi, dimana perhiasan itu dibutuhkannya hingga di dalam pergaulan di antara mereka dan di depan suaminya. Karena itu, maka wanita diperbolehkan memakai perhiasan emas, dan tidak bagi laki-laki. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam mensifati keberadaan wanita.

“Artinya : Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran” [Az-Zukhruf : 18]

Dengan demikian, jelaslah mengenai hikmah syara’ (agama) mengharamkan memakai perhiasan emas bagi kaum laki-laki.

Berkaitan dengan hal itu, maka saya nasehatkan kepada kaum mukminin yang memakai perhiasan emas, bahwa mereka telah berbuat maskiat kepada Allah dan RasulNya dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari kaum wanita serta mereka telah meletakkan bara api neraka diatas tangannya, kemudian memakainya sebagai perhiasan; sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itulah, hendaklah mereka bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala . Sedangkan jika mereka memakai perhiasan dari perak dengan memperhatikan batas-batas ketentuan syari’at, maka hal itu tidak menjadi masalah dan tidak berdosa. Demikian juga tidak berdosa dan tidak menjadi masalah memakai perhiasan dengan sejumlah barang tambang yang lainnya selain emas dimana mereka tidak berdosa memakai cincin dari barang-barang tambang tersebut, jika dilakukan tanpa melebihi batas-batas kewajaran dan tidak menimbulkan fitnah.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya serta para sahabatnya seluruhnya.

[Syaikh Ibn Utsaimin, As’ilah Fi Bai’ Wa Syira’ Adz-Dzahab, hal. 38]

[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-3, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerjemah Amir Hamzah, Penerbit Darul Haq]
_________
Foote Note
[1]. Hadits Riwayat Al- Bukhari, bab Haidh, 221 dan Muslim, bab Haidh, 335
sumber
http://artikelassunnah.blogspot.com/2009/10/kenapa-diharamkan-memakai-emas-bagi.html

Baca Selanjutnya - Kenapa Diharamkan Memakai Emas Bagi Kaum Laki-Laki


Our Best Friend- Quran


Assalamu'alaikum warrahmatullahiwabarakatuh........

(May peace, blessings, and mercy of Allah (swt) be upon all of you)



Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said: “When a man dies and his relatives are busy in funeral, there stands an extremely handsome man by his head. When the dead body is shrouded, the man gets in between the shroud and the chest of the deceased.

When after the burial, the people return home, 2 angels, Munkar and Nakeer(names of two special Angels), come in the grave and try to separate this handsome man so that they may be able to interrogate the dead man in privacy about his faith. But the handsome man says, “He is my companion, he is my friend. I will not leave him alone in any case. If you are appointed for interrogation, do your job. I cannot leave him until I get him admitted into Paradise.”

Thereafter he turns to his dead companion and says, “I am the Qur’an, which you used to read, sometimes in a loud voice and sometimes in a low voice. Do not worry. After the interrogation of Munkar and Naker, you will have no grief.” When the interrogation is over, the handsome man arranges for him from Al-Mala’ul A’laa (the angels in Heaven) silk bedding filled with musk. Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said: “On the Day of Judgement, before Allah, no other Intercessor will have a greater status than the Qur’an, neither a Prophet nor an angel.”

May Allah bestow his favour on all of us.

Ameen!


Baca Selanjutnya - Our Best Friend- Quran


Ayah


Tuk' smua ayah d dunia n special thank's buat Papa

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang
bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau
luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang
tuanya.....Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu
bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu
setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang
mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu
bercerita atau berdongeng.
Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah
Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau
lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya
mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu
bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...Kemudian Mama
bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" , Mama
takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu,
menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia
tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru,
Mama menatapmu iba.Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh,
kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi
anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang
sedikit membentak dengan berkata :"Sudah di bilang! kamu jangan minum
air dingin!". Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu
dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....Kamu mulai menuntut pada Papa
untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan:
"Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi
Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting
pintu...Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah
adalah Mama.... Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya
dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti
keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang
ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool
sedunia..... :
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua
di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit
peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk
melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang
tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir... Dan
setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut...Ketika melihat putri
kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa
memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan
segera datang?" Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan
Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang
Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata -
mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak
sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....Dan kamu harus pergi kuliah dikota
lain...Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya
tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk
berhati-hati... Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan
memelukmu erat-erat.Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata
di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik
ya sayang".Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi
dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu,
orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha
keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan
teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa
tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang,
nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang
pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan
tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak
manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin
pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati
memberikan izin..Karena Papa tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan
menggantikan posisinya nanti...

Dan akhirnya....Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan
bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya,
Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang
panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat
Bahagia!

Kemudian Papa berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata:
"Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Putri kecilku yang lucu
dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....Bahagiakanlah ia
bersama suaminya...."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya
yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu
terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat
tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA"
dalam segala hal apapun.:'

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang
seorang Ayah hingga tugasnya selesai....
Jika kamu mengalaminya, Kamu adalah salah satu orang yang beruntung...

Baca Selanjutnya - Ayah


Saudaraku, Kemanakah Engkau Yang Dahulu?


Nasehat kepada diri sendiri, teman-teman kami terkhusus kepada teman-teman lama kami. Semoga Allah senantiasa menjaga diri kami dan Antum semuanya

Alhamdulillah wa sholatu wa salam ‘ala nabiyina Muhammad wa ‘ala aalhi wa shohbihi wa salam

Merupakan sebuah kenikmatan tatkala Allah subhaanahu wa ta’ala menunjuki seorang hamba untuk dapat mengenal Islam. Allah ta’ala berfirman :



لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (آل عمران )

Baca Selanjutnya - Saudaraku, Kemanakah Engkau Yang Dahulu?


Semua Ada Waktunya

Diam itu emas, tetapi ada saatnya diam tidak selalu emas
Jujur itu baik, tetapi ada saatnya jujur tidak selalu baik
Gagal itu terpuruk, tetapi ada saatnya gagal tidak selalu terpuruk

Cinta itu indah, tetapi ada saatnya cinta tidak selalu indah

Mengalah itu lemah, tetapi ada saatnya mengalah tidak selalu lemah

Mimpi itu khayalan, tetapi ada saatnya mimpi tidak selalu khayalan

Uang itu segalanya, tetapi ada saatnya uang tidak selalu segalanya

Dunia itu kejam, tetapi ada saatnya dunia tidak selalu kejam

Kaya itu keinginan, tetapi ada saatnya kaya tidak selalu keinginan


Pada waktu tertentu, segala sesuatu yang awalnya kita terka benar tidak selalu demikian. Ada saatnya dimana kita melakukan sesuatu atau menilai orang lain meleset dari “rumus”. Untuk itu, mari gunakan pemberian-Nya untuk mengenali waktu/situasi dan mengetahui sikap yang harus kita lakukan agar kita tidak terpatok pada “rumus” kehidupan yang sudah melekat di alam sadar kita atau bahkan alam bawah sadar kita.

Baca Selanjutnya - Semua Ada Waktunya